Minggu, 29 Desember 2019

PENSIUN TETAP PRODUKTIF


Kita sudah terpola untuk berpikir ingin hidup tenang di hari tua, duduk-duduk tanpa beban, hanya bermain dengan cucu, jalan-jalan ke sana ke mari*

*Kita ingin hidup di zona nyaman....*
Atau kita hanya berpikir menghabiskan masa tua
*hanya dengan shalat dan membaca Quran dari waktu ke waktu, tanpa kegiatan lain..*

*Itulah mindset kita* *itulah Fenomena yang terjadi di sekitar kita...?!*

Ketika kita belum memasuki usia pensiun,
baru mendekati atau memasuki usia 40 tahun,
*kita kerap sudah merasa bukan saatnya untuk aktif...*

*Kita kehilangan gairah....*
Bahkan mungkin kehilangan arah:
mau apa....,
mau ke mana...,
untuk apa...?

*Hanya ingin hidup tenang di Zona Nyaman...*

Hanya ingin bersenang-senang, tak ingin bergerak..

*Kita bahkan cenderung hanya ingin memikirkan diri sendiri,*
*makin tak peduli....*
*Kita merasa sudah saatnya istirahat..!!*

Tapi...,
*adakah Islam mengajarkan pola pikir semacam itu tentang hari tua..?*

Ingatlah...,
*Rasulullah memulai hidup baru di usia 40 tahun*
Demikian pula sahabat-sahabat beliau, seperti
Abu Bakar Siddiq yang lebih muda 2 tahun enam bulan dibanding Rasulullah

*Di Usia itu,*
Rasulullah dan para sahabat memasuki perjuangan baru,
*meninggalkan kenyamanan yang selama ini mereka rasakan...*

Harta,
*mereka infaqkan..*
Martabat manusia
*mereka perjuangkan*
Bukannya bersantai dan stagnan,
*mereka makin Aktif dan Dinamis dalam dakwah....!!!*

Di usia tua Rasulullah
*tidak sibuk dengan shalat dan membaca Quran saja...!!!,*
Mulai usia *53 tahun* justru beliau makin aktif membina hubungan dengan sesama manusia. Beliau terus berdakwah dan membangun masyarakat madani (civil society) di Madinah.

*Tidak hanya hubungan dengan Allah, tapi juga hubungan dengan manusia*

Beliau makin bermasyarakat
*makin giat berdakwah & terlibat dalam kehidupan sosiaL*

*Artinya....,*
memasuki usia pensiun
*bukan alasan kita untuk melepaskan diri dari kehidupan sosial dan hanya sibuk dengan diri sendiri...*

Hingga akhir hayat, Rasulullah...
*tidak pernah diam dan tidak juga ingin beristirahat....*

Beliau juga tidak meninggal dalam keadaan kaya,
tidak dalam keadaan pensiun karena beliau tetap memimpin umatnya
*Pensiunnya beliau adalah kematian....*

Begitu juga sahabat-sahabat Rasulullah yang lain...
*Saya Pribadi belum pernah mendengar sahabat Rasulullah pensiun ketika Wafat*

Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, contohnya.
Bahkan Abu Ayyub al-Anshari brgkt  mnghadapi Byzantium pd usia *93 tahun.*
*Konsep pensiun yang umum dipahami masyarakat membuat kita lupa bahwa bertambah usia itu berarti kesempatan hidup kita makin berkurang.....!!!*

*Manusia SUKSES versi ISLAM itu menurut hadist adalah,*
*_“Manusia terbaik  di antaramu adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya...!!!_”*

*Bertambah usia...,*
*kita harus makin merambah dunia berbagi dan menjadi sosok bermanfaat,*
bukan berpikir untuk hidup santai dan sekadar menghabiskan waktu dengan hal-hal tak jelas...!

Lagipula,
makin pasif seseorang
*makin cepat pikunlah dia*.

AlhasiL.....,
*jika memang kita ingin mempersiapkan hari tua,*
selain menyiapkan “kesehatan dan materi”

*yang lebih penting adalah menyiapkan apa yang bisa kita lakukan..*
*dakwah harus lebih semangat agar kita bisa bermanfaat bagi sesama di hari tua,*
*sampai hari kita menutup mata...*

Tak ada kata terlambat untuk memulai hidup baru.
*Tua,*
bukan alasan untuk putus asa
Merasa tua dan berpikir bukan saatnya untuk hidup aktif dan dinamis
*sepertinya bukan pilihan yang tepat..!*

Justru,
kita harus lebih hidup dan bersemangat

*Tidak ada kata Pensiun untuk menjadi manusia SUKSES  di mata Allah.*

*Harta tidak kita bawa mati, hanya amal kebaikan kita yang bisa menemani....*

*Semoga Allah SWT slalu melindungi kita semua ...*
*Âamiîn Yâ Robbal Al-'âlamîn 🤲*

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda